Akhirnya bisa tenang setidaknya seminggu kedepan, karna bahan bakar kendaraan saya full tank setelah antri kira-kira 45 menit di salah satu spbu di Probolinggo. Walaupun panas sangat menyengat, tak mengendurkan semangat untuk mengantri. SPBU yang memiliki 4 mesin pompa bensin hanya beroperasi 1 mesin saja untuk motor dan mobil. Bisa dibayangkan antrinya, disaat konsumen semakin banyak yang menbeli bensin atau premium dikarenakan kekhawatiran akan langka dan sebaliknya penyedia semakin meminimalisir pelayanannya.
Saya terheran-heran, beberapa orang yang saya lihat mengantri kok sama? Dengan kata lain baru saja dia mengisi motor atau mobilnya, tapi beberapa saat kemudian dia datang mengantri lagi. Ga bosan apa mengantri. Sebegitu takutnya akan kelangkaan bensin. Apakah cara itu tidak semakin meningkatkan konsumsi bbm saat ini dan memperbesar resiko kelangkaan?
Ketika sampai dirumah, saya menemukan alasan kenapa masyarakat kita semakin rakus mengkonsumsi premium ditengah isu kelangkaan premium. Di masyarakat bawah tersebar kabar bahwa harga bbm akan kembali naik. Pantas saja masyarakat semakin rakus saja terhadap konsumsi premium.
Banyak pertanyaan muncul dari para tetangga “kok bisa semakin langka begini bensin ya?” “Bensin mau naik ini pasti, makanya ditahan penyediaan bensin”.
Saya tersenyum dan menjawab “bensin itu kan dijatah setiap tahunnya, nah jatah bensin ini tidak sebanding dengan kenaikan jumlah kendaraan yang dibeli masyarakat”. Saya rasa alasan itu sudah cukup masuk akal bagi masyarakat kelas bawah. Tidak dapat dipungkiri, kenaikan pembelian kendaraan baik motor maupun mobil pribadi akan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Efek terahir maka pencemaran lingkunganpun akan semakin tinggi. Tak pernah ada kesadaran akan hal kelestarian lingkungan, walaupun setiap orang teriak-teriak selamatkan bumi. Bagaimana global warming akan berahir? Mereka tidak peduli, pemerintahpun bingung. Waktunya kita bertindak mulai dari keluarga, menanamkan kesadaran demi anak cucu kelak. Sudahkah anda menanam pohon walaupun hanya 1 pohon?